Sunday, May 31, 2009

Remaja Jenius dari Irak Pecahkan Teka-teki Matematika Umur 300 Th


Stockholm - Seorang remaja imigran asal Irak berusia 16 tahun di Swedia, Mohamed Altoumaimi, berhasil memecahkan teka-teki matematika yang telah berumur 300 tahun. Selama 3 abad teka-teki itu tidak berhasil dipecahkan oleh para ahli matematika.

Seperti dilaporkan AFP, Kamis (28/5/2009), dalam waktu hanya 4 bulan, Altoumaimi berhasil menemukan rumus untuk menjelaskan dan menyederhanakan apa yang disebut 'angka-angka Bernoulli.' Angka-angka ini merupakan serangkaian perhitungan yang diberi nama dengan nama ahli matematika abad 17, Jacob Bernoulli.

Tadinya prestasi Altoumaimi ini tidak dipercaya oleh guru sekolahnya di Falun, Swedia bagian tengah. "Ketika pertama kali saya menunjukkannya ke guru-guru saya, tak seorangpun percaya rumus itu berlaku," kata Altoumaimi.

Altoumaimi kemudian bertemu dengan para profesor di Uppsala University, salah satu institusi ngetop di Swedia, dan meminta mereka memeriksa rumusnya. Setelah memeriksa, para profesor itu tahu bahwa rumus yang ditemukan Altoumaimi bisa berlaku. Mereka lantas menawari Altoumaimi kuliah di universitas tersebut.

Namun untuk saat ini Altoumaimi masih terfokus menyelesaikan sekolah menengahnya. Tahun ini dia berencana mengambil kelas matematika dan fisika tingkat mahir.

"Saya ingin menjadi peneliti fisika atau matematika. Saya benar-benar menyukai pelajaran itu. Tapi saya harus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan ilmu sosial," akunya.

Sumber: detiknews.com

Sunday, May 17, 2009

Profil Budiono


Nama:
Prof. Dr. Boediono Lahir:
Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943 Agama:
Islam

Pekerjaan:

- Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009) - Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) - Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter (1997-1998) - Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR (1996-1997) - Dosen Fakultas Ekonomi UGM



Dr. Boediono lahir di Blitar, Jawa Timur pada 25 Feberuari 1943 adalah Gubernur Bank Indonesia saat ini. Sebelum menjabat Gubernur Bank Indonesia Boediono menjabat sebagai Menteri Kordinator Perekonomian Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu.

Boediono juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong tahun 2001-2004. Pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Boediono adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus sebagai Kepala Bappenas.

Pada masa pemerintahan Soeharto Boediono juga pernah menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia.

Soal pendidikan Boediono tergolong cukup berprestasi, sebab dia merupakan salah seorang yang memperoleh gelar Bachelor of Economics (hons) dari Universitas Western Australia pada tahun 1067. Lima Tahun Kemudian dia mendapatkan gelar Master of Economics yang diperolehnya dari Universitas Monash. Pada tahun 1079, ia mendapatkan Gelar S3 (Ph.D.) dalam bidang Ilmu ekonomi dari Wharton School, Universitas Pennsylvania.

Karir dipemerintahan juga tergolong berprestasi sebab dalam kabinet Gotong Royong, ia dapat membawa Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional. Dan dari laporan BussinessWeek, dia dipandang sebagai salah seorang meteri yang paling berprestasi dalam kabinet tersebut.


sumber: tokohindonesia.com; karodalnet.blogspot.com

Profil Susilo Bambang Yudoyono


Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda “Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis”, mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden.

Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.

Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.

Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.

Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.

Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.

Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional.

Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris.

Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama adalah Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 yang sekarang bertugas di satuan elit Batalyon Lintas Udara 305 Kostrad. Putra kedua, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendapat gelar bidang Ekonomi dari Curtin University, Australia.

Pendidikan

* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
* Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004.

Ringkasan Karir

* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004

Penghargaan

* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honor Graduate IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh BusinessWeek
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio
* Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin

Sumber : - wikipedia.org; - Presidensby.info; - pemiluindonesia.com

Profil Wiranto


Nama : H. Wiranto. SH.
Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 4 April 1947
Agama : Islam
Isteri : Hj. Rugaiya Usman, SH
Anak : Amalia Sianti, Ika Mayasari, Zainal Rizky

Pendidikan

* Akademi Militer Nasional (AMN), 1968
* Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara, 1995
* Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer, 1996

Pengalaman Jabatan

* Menkopolkam TMT 29-10-99
* Menhankam/Pangab TMT 16-03-98
* Pangab TMT 11-02-98
* Kasad TMT 07-06-97
* Pangkostrad TMT 29-10-99
* Pangdam Jaya TMT 01-11-94
* Kas Dam Jaya TMT 25-03-93
* Ajudan Presiden RI TMT 01-10-89

Pengalaman Organisasi

* HANURA (Partai Hati Nurani Rakyat), Ketua Umum
* Perhimpunan Kebangsaan, Ketua Dewan Pertimbangan Nasional
* Matla’ul Anwar, Ketua Dewan Amanat
* ICMI, Penasehat
* SOKSI, Penasehat
* PSSI, Ketua Dewan Pembina
* IDe Indonesia, Ketua Dewan Eksekutif
* PPMI, Ketua
* Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa (PRAJA), Pembina
* Paguyuban Warung Tegal, Ketua Dewan Pembina
* Paguyuban Spiritual Indonesia, Pembina

Tanda Jasa/ Penghargaan

* BT. Mahaputra Adipradana
* BT. Dharma
* BT. Yudha Dharma Putra
* BT. Kartika Eka Paksi Utama
* BT. Jalasena Utama
* BT. Swa Buana Paksa Utama
* BT. Bhayangkara Utama
* BT. Yudha Dharma Naraya
* BT. Kartika Eka Paksi Pratama
* BT. Veteran Timur Tengah
* BT. Kehormatan dari Spanyol
* BT. Kehormatan dari Australia
* BT. Kehormatan dari Belanda
* BT. Pingat Jasa Gemilang Singapura
* BT. Kehormatan Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang (DPKT) dari Brunai Darussalam
* BT. Darjah Panglima Mangku Negara (PMN) dari Pemerintah Malaysia
* BT. Kesetiaan XXIV Tahun
* BT. Penegak G-30-S/PKI
* BT. Seroja
* BT. Wirakarya
* BT. Dwija Sistha
* Manggala/Wirakarya Kencana


sumber: pemiluindonesia.com

Profil Jusuf Kala


Jusuf Kalla lahir di Watampone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942 . Dia mendapat kesempatan menjabat menteri sebelum akhirnya tokoh yang berpenampilan bersahaja ini maju sebagai seorang kandidat calon wakil presiden 2004.

Peluang Kalla cukup terbuka menjadi calon presiden, terutama setelah Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan calon presiden dari Partai Golkar tidak harus ketua umumnya. Namun terbuka bagi semua kader Partai Golkar untuk diseleksi menjadi calon presiden. Segera gayung bersambut. Beberapa nama kemudian muncul ke permukaan. Salah satu nama yang paling mencuat saat itu adalah Muhammad Jusuf Kalla, kader Golkar yang tengah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Kabinet Gotong-royong.

Bebepara pengamat dan kader Golkar pun menilai, pengusaha sukses dan berpenampilan simpatik, ini sangat berpeluang memenangkan persaingan calon presiden dari Partai Golkar. Meskipun, pria yang juga anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat ini menolak sempat menolak membicarakan persolan tersebut.

Sebelum didaulat sebagai menteri pada pemerintahan Megawati, dia dipercaya memimpin Departemen Prindustrian dan Perdagangan. Kendati hanya enam bulan pada masa pemerintahan Gus Dur. Kalla bersama Meneg BUMN Laksamana Sukardi dipecat dengan alasan yang tidak jelas.

Awalnya alasan pemecatannya disebut karena keduanya tidak bisa bekerjasama dengan tim ekonomi lainnya. Kemudian dalam rapat tertutup dengan DPR, Gus Dur menyebut alasan pemberhentiannya karena KKN. Namun semua tuduhan itu dibantah Jusuf Kalla dan Laksamana Sukardi. Dan Gus Dur sendiri tak bisa membuktikannya.

Pemecatan kader Golkar dan kader PDIP ini diyakini banyak pihak sebagai kesalahan politik terbesar Gus Dur, yang secara langsung berpengaruh pada proses politik yang bermuara pada tergulingnya Gus Dur dari singgasana Presiden.

Selain kiprhnya di bilang politik, dia juga sukses meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Poso dan Ambon. Melalui pertemuan Malino I, dia berhasil meredakan konflik di Poso. Kalla pun kemudian memprakarsai pertemuan Malino II.

Dalam pertemuan ini, dia bisa mengajak kelompok Islam dan Kristen yang bertikai di Ambon untuk menghentikan pertikaian.

Kalla Sebagai Penakluk Krisis
Muhammad Jusuf Kalla memang dilahirkan untuk bergelut dengan dunia krisis, Hal ini dibuktikan dengan tangan dinginnya yang mampu menyingkirkan berbagai kesulitan dan menyelamatkan bisnis keluarganya.

Dan kepiawaiannya itu berulang pada usia bekepala enam, tangannya masih bertuah mengantarkan perdamaian di Poso dan Ambon.

Dengan merendah, ia mengatakan upayanya dalam perjanjian Malino adalah sebagian dari tugasnya sebagai seorang menteri, pembantu presiden, dan untuk mengatasi masalah konflik dan kesejahteraan rakyat.

Dia melihat konflik dan perselisihan akan menyebabkan kemiskinan, baik dalam bentuk materi ataupun non materi. Sehingga, kepada mereka yang bertikai, harus diberikan kesadaran untuk menghentikan konflik dengan cara damai bukan melalui perang.

Kendati ia yakin bahwa konflik di Maluku bukanlah konflik agama, tapi awalnya dipicu oleh persoalan ekonomi. Bahwa akhirnya tampak sentimen agamanya yang dominan, menurutnya, itu karena orang tidak menelisiknya dari awal.

Dalam menangani konflik Poso dan Ambon, kalla termasuk berani mempersalahkan kedua belah pihak. Ia tidak hanya memuji dan membujuk mereka yang bertikai. Bahkan, “saya marah kepada keduabelah pihak itu,” katanya tulus.

Mengenai keyakinannya bahwa konflik Ambon bukan dipicu oleh urusan agama melainkan urusan ekonomi, ia mengatakan, sebanyak 75 persen konflik di dunia ini gara-gara masalah ketidakadilan dan kemiskinan.

Itulah sebabnya sebagian besar konflik terjadi di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya rendah, seperti Malaysia, Filipina, India, atau Sri Lanka.

Mengenai bidang tugasnya sebagai Menko Kesra. Sesaat setelah dilantik 19 Juli 2001, Kalla mengatakan tujuan kita berbangsa dan bernegara ialah kesejahteraan rakyat (kesra). Akan tetapi, katanya, janganlah selalu memaknakan kesra itu dalam konteks bencana: gempa bumi, longsor, banjir dan gelombang pengungsian. Kesra yang dia maksudkan, jauh lebih luas dari itu, yakni membangun cita-cita berbangsa yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.

Dia juga menekankan masalah kebersihan aparat, di lingkungan kerja Menteri Koordinator Kesra. “Aparat yang korup, mengomersialkan jabatan, KKN, atau melakukan tindak kejahatan lainnya, tidak akan saya tolerir. Saya pun akan mengajak aparat menciptakan suasana kondusif, misalnya dengan meningkatkan solidaritas pada golongan ekonomi lemah. Solidaritas itu, misalnya, bisa berupa mengurangi kebutuhan sekunder dan tersier,” janji menteri yang berlatarbelakang pengusaha sukses ini.

Secara politik ia juga dikenal tidak hanya bisa berkomunikasi dengan teman-teman separtainya. Ia bisa diterima di berbagai kelompok kepentingan. Ia bukan politisi sektarian. Ia seorang pengusaha dan politisi negarawan.

Namun, ia pernah juga diisukan aktip dalam diskusi pembentukan kaukus Islam. “Ini perlu diluruskan. Pertemuan itu bukanlah kaukus. Kami cuma berdiskusi agar tokoh-tokoh Islam dapat memahami berbagai masalah secara fair dan mendalam. Pers yang sibuk sendiri, menafsirkan terlalu jauh, sama dengan isu darurat militer di Ambon. Padahal, kami tak merasa membicarakan itu,” kata tokoh berlatarbelakang pengurus masjid, HMI, KAHMI dan ICMI ini.

Ia memang dikenal sebagai seorang anak bangsa, penganut agama Islam, yang berjiwa kebangsaan. Itulah sebabnya ia bisa dengan berani berbicara dengan kelompok-kelompok bertikai di Poso dan Ambon. Ia tidak berpihak kepada salah satu kelompok. Keikhlasan dan kejujurannya sudah dikenal oleh masyarakat setempat. Ia orang yang biasa menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda pandangan dan keyakinan dengannya.

Dari kecil ia memang sudah diasuh orang tuanya untuk hidup jujur dan menghargai orang lain. “Prinsip yang ditanamkan oleh orangtua saya sebenarnya sangat sederhana, yaitu menjadi orang yang bekerja sebaik-baiknya (bekerja keras), jujur dan menghormati orang lain. Salah satu dari sikap jujur itu adalah tidak menjadi orang yang melupakan janji atau mencederai janji.

Ayahnya, H Kalla, seorang pengusaha. Usaha yang dirintis orang tuanya ini kemudian berkembang di tangan generasi keduanya yang dinakhodai Jusuf Kalla. Lulusan S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967, ini dari sejak usia muda memang sudah sering diikutsertakan dalam usaha, membantu orangtua. Sehingga ia dapat mengerti persoalan dalam dunia usaha.

Dalam dunia usaha, ia juga telah dididik untuk menjadi orang yang ulet, jujur, memperhatikan langganan, mempunyai visi ke depan dalam menjalankan usaha bersama karyawan-karyawan yang lain. Itulah yang mengantarkannya mampu mengendalikan sejumlah perusahaan di antaranya sebagai Direktur Utama NV. Hadji Kalla, PT Bumi Karsa, PT. Bumi Sarana Utama, PT. Kalla Inti Karsa dan Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International dan PT. Bukaka Teknik Utama sampai tahun 2001 sebelum ia menjadi menteri

Nama :
Drs. H. M Jusuf Kalla

Lahir:
Watampone, 15 Mei 1942

Jabatan Kenegaraan:
Wakil Presiden RI (2004-2009)
Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial Kabinet Gotong Royong (2001-2004)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000)

Isteri:
Ny. Mufidah Jusuf (Lahir di Sibolga, 12 Februari 1943)

Anak:
1. Muchlisa Jusuf,
2. Muswirah Jusuf,
3. Imelda Jusuf,
4. Solichin Jusuf,
5. Chaerani Jusuf.

Pendidikan :
Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967
The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977)

Pekerjaan
Agustus 2001 - 2004 : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
1999 - 2000 : Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI
1968 - 2001 : Direktur Utama NV. Hadji Kalla
1969 - 2001 : Direktur Utama PT. Bumi Karsa
1988 - 2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama
1988 - 2001 : Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama
1993 - 2001 : Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa
1995 - 2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International

Organisasi
2000 - sekarang : Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat
1985 - 1998 : Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan
1994 - sekarang : Ketua Harian Yayasan Islamic Center AI-Markaz
1992 - sekarang : Ketua IKA-UNHAS
1988 - 2001 : Anggota MPR-RI
2004-2009: Ketua Umum DPP Partai Golkar



Sumber : okezone.com; tokohindonesia.com; pemiluindonesia.com


Profil Prabowo Subianto


Nama: Prabowo Subianto

Lahir: Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama: Islam

Pendidikan:
SMA: American School In London, U.K. (1969)
Akabri Darat Magelang (1970-1974)
Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD

Kursus/Pelatihan:
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
Kursus Para Komando (1975)
Jump Master (1977)
Kursus Perwira Penyelidik (1977)
Free Fall (1981)
Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)
Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)

Jabatan:
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)

Jabatan Sekarang:
Ketua Umum HKTI periode 2004-2009
Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Presiden Dan Ceo PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia


sumber: pemiluindonesia.com

Profil Megawati Sukarno Putri

Nama: Megawati

Nama Lengkap: Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri
Tempat/Tgl. Lahir: Yogyakarta, 23 Januari 1947
Agama: Islam


Karir:

* Anggota DPR/MPR RI (1987-1992)
* Anggota DPR/MPR RI (1999)
* Wakil Presiden RI (1999- 2001)
* Presiden RI (2001 - 2004)

Pendidikan:

* SD s/d SMA Perguruan Cikini
* Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran (1965-1967)
* Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972)

Organisasi:

* Ketua PDI Cabang Jakarta Pusat (1987-1992)
* Ketua Umum DPP PDI (1993 - 1998)
* Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (1998-2003)


sumber: pemiluindonesia.com